TEORI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan
setiap manusia ingin hidup dengan sejahtera. Kondisi Sejahtera yang dimaksud di
sini adalah kesejahteraan sosial, yaitu tercukupinya kebutuhan material dan
non-material. Dalam masyarakat Indonesia, kondisi sejahtera itu diartikan hidup
aman dan bahagia karena semua kebutuhan dasar dapat terpenuhi, seperti makanan
yang cukup, gizi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, pendapatan yg layak,
dan perlindungan.
Ada
yang membedakan kesejahteraan sosial menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Kesejahteraan
sebagai sebuah kegiatan atau pelayanan.
Wickeden menjelaskan tentang
kesejahteraan sosial sebagai sebuah pelayanan, bahwa kesejahteraan sosial
adalah suatu sistem peraturan, program-program, kebaikan-kebaikan,
pelayanan-pelayanan yang memperkuat atau menjamin penyediaan pertolongan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial yang diakui sebagai dasar bagi penduduk dan
keteraturan sosial.
2.
Kesejahteraan
sebagai sebuah keadaan.
Yang dimaksud dengan kesejahteraan
sebagai sebuah keadaan adalah kesejahteraan yg melipti jasmaniah, rohaniah dan
bukan merupakan perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial tertentu saja. Friedlander
dalam Suud (2006:8) mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai sebuah keadaan
bahwa kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisasi dari
pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial, yang dimaksudkan untuk membantu
individu-individu dan kelompok-kelompok agar mencapai tingkat hidup dan
kesehatan yang memuaskan dan hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi
kesempatan kepada mereka untuk memperkembangkan seluruh kemampuan dan untuk
meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan
masyarakatnya. Dimana manusia adalah
makhluk sosial yang yang harus saling membantu agar menciptakan suasana yang
harmonis dan sejahtera.
3.
Kesejahteraan
sebagai sebuah ilmu.
Menurut Suhartono kesejahteraan
sosial sebagai sebuah ilmu adalah orang-orang-orang yang mempunyai berbagai
macam kebutuhan akan pelayanan tersebut khususnya yang idak dapat memenuhi
berdasarkan kriteria pasar, maka mereka manjadi sasaran atau perhatian
kesejahteraan sosial.
Sumber
: Mohammad Suud, Harsono.2006.Tiga orientasi kesejahteraan sosial.Prestasi
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar