TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI, JANGAN LUPA FOLLOW MY BLOG UNTUK SELALU MENDAPATKAN UPDATE TERBARU

Kamis, 20 Juni 2013

KELUARGA BERENCANA

KELUARGA BERENCANA


A.      PENGERTIAN
Keluarga Berendana (KB) adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak dengan jalan memberikan nasehat perkawinan dan penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi.
Keluarga berencana merupakan gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi. Aborsi juga bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.

B.       TUJUAN KB
1.      Tujuan umum KB adalah untuk :
“Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk”.
2.      Tujuan khusus
a.       Mencegah kehamilan karena alasan pribadi.
b.      Menjarangkan kehamilan.
c.       Membatasai jumlah anak.
d.      Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.


C.       SASARAN DAN MANFAAT KB
  1. Sasaran KB , antara lain untuk :
a.    Ibu yang menderita penyakit menahun.
b.    Usia ibu yang menderita penyakit menahun.
c.    Pasangan usia subur dari 20 tahun atau lebih dari 30 tahun.
d.   Riwayat persalinan yang buruk.
e.    Keguguran berulang kali.
  1. Manfaat KB
a.    Manfaat KB bagi Ibu, diantaranya :
1)   Perbaikan kesehatan.
2)   Peningkatan kesehatan.
3)   Waktu yang cukup untuk mengasuh anak.
4)   Waktu yang cukup untuk istirahat.
5)   Menikmati waktu luang.
6)   Dapat melakukan kegiatan lain
b.    Manfaat KB Bagi anak, diantaranya :
1)   Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat.
2)   Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup.
3)   Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik.

Sumber : Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar