TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI, JANGAN LUPA FOLLOW MY BLOG UNTUK SELALU MENDAPATKAN UPDATE TERBARU

Kamis, 20 Juni 2013

ALAT KONTRASEPSI

KONTRASEPSI


Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

Jenis-jenis Kontrasepsi
1.        Metode kontrasepsi tanpa alat bantu
a.    Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya keluar.
b.    Pantang Berkala (Sistem Kalender)
   Cara KB dengan sistem kalender adalah mengatur kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual pada saat wanita dalam masa subur. Masa subur berkaitan dengan terjadinya siklus menstruasi atau datang bulan. Masa subur wanita adalah kurang lebih satu minggu sebelum menstruasi dan satu minggu sesudah menstruasi. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan.
2.        Kontrasepsi dengan alat bantu
Dengan alat bantu kontrasepsi memungkinkan sperma dan sel telur tidak dapat bertemu walaupun terjadi ejakulasi di dalam vagina saat melakukan hubungan seksual.
Macam-macam Alat Kontrasepsi :

a.    Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat berhubungan seks dan biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada Mr.P pria atau Miss V wanita pada keadaan ereksi sebelum bercinta. Kondom tidak hanya dipakai oleh para pria tetapi ada juga kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh wanita. Kondom ini berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam Miss V.
Kelebihan:
1)    Efektif bila digunakan dengan benar.
2)    Murah dan dapat dibeli secara umum.
3)    Tidak perlu pemeriksaan khusus.
Kekurangan:
1)    Efektifitas tidak terlalu tinggi.
2)    Penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
3)    Agak mengganggu hubungan Seksual.
4)    Harus selalu tersedia.

b.    Pil
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten.
Kelebihan:
1)    Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak terputus.
2)    Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
3)    Bisa digunakan wanita segala usia.
4)    Kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
5)    Mengatur siklus haid.
Kekurangan:
1)    Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual.
2)    Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil.
3)    Bisa merasakan sakit kepala ringan.
4)    Berat badan bisa naik.
5)    Biasanya haid akan terhenti.
6) Walau sangat jarang, Wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau penggumpalan darah dalam pembuluh.

c.    Suntikan KB
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.
Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok bagi wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Sebelum suntikan diberikan, terlebih dahuluWanita diperiksa kondisi badannya untuk memastikan kesehatan Wanita itu sendiri, dan memastikan kondisinya sedang dalam kondisi tidak hamil.
Kelebihan:
1) Mudah digunakan. Hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur saat ingin dihentikan.
2)    Memberi perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur dan pembengkakan pinggul.
3)    Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid.
4)    Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
5)    Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah.
6)    Untuk kunjungan ulang tidak perlu terlalu tepat waktu.
7)    Jika digunakan ibu menyusui enam minggu setelah melahirkan, tidak mempengaruhi ASI.
Kekurangan:
1)    Awal pemakaian bisa terjadi bercak darah.
2)    Bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
3)    Setelah setahun menggunakan dan berhenti haid belum teratur.
4)    Kesuburan lambat kembali, membutuhkan waktu empat bulan atau lebih.

d.    IUD (Intra Uterine Device)
IUD merupakan singkatan dari Intra Uterine Device, atau dikenal pula dalam Bahasa Indonesia sebagai AKDR yang merupakan singkatan dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, dan harus diganti apabila sudah dipakai dalam masa tertentu.
Cara kerja IUD, banyak yang berpendapat bahwa cara kerja dari IUD ini adalah dengan menyulitkan bertemunya sperma dan sel telur. 
Kelebihan:
1)    Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun.
2)    Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan.
3)    Tidak terpengaruh obat-obatan.
4)    Bisa subur kembali setelah IUD dikeluarkan.
5)    Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI.
6)    Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan.
Kekurangan:
1)    Terjadi perubahan siklus haid.
2)    Bisa merasakan pembengkakan di pinggul.
3)    Pemasangannya membutuhkan prosedur medis.
4)    Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.
5)    Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga Wanita yang memakai IUD harus rutin periksa ke tenaga kesehatan.
6)    Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan.
7)    Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang darah.

e.    Implan
Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit. Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru.
Alasan-alasan tersebut antara lain:
1) Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna.
2)  Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, Anda tidak perlu melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil.
3)    Sekali pasang, Anda akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun.
4)    Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam Miss. V dan tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan Seksual.
5)  Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila Anda menginkan anak lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat.
6)  Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi.
Kelebihan:
1)    Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
2)    Tidak melakukan pemeriksaan dalam.
3)    Bebas dari pengaruh estrogen.
4)    Tidak mengganggu ASI.
5)    Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan.
6)    Perdarahan lebih ringan.
7)    Tidak menaikkan tekanan darah.
8)    Mengurangi nyeri haid.
9)    Mengurangi/ memperbaiki anemia.
10) Melindungi terjadinya kanker endometrium.
11) Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
12) Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul
Kekurangan:
1) Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
2)    Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
3)    Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular Seksual, termasuk HIV/AIDS.
4)    Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
5)    Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 Wanita per tahun).

f.    Diafragma
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
1)   Flat spring (flat metal band)
2)   Coil spring (coiled wire)
3)   Arching spring)
Cara kerja kontrasepsi diafragma : “Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida”.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
1)   Efektif bila digunakan dengan benar
2)   Tidak mengganggu produksi ASI
3)   Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
4)   Tidak mengganggu kesehatan klien
5)   Tidak mengganggu kesehatan sistemik

g.   Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Jenis kontrasepsi spermasida :
1)   Aerosol
2)   Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
3)   Krim
Cara kerja kontrasepsi spermisida :Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur”.
Manfaat kontrasepsi spermisida :
1)   Efektif seketika (busa dan krim)
2)   Tidak mengganggu produksi ASI
3)   Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
4)   Tidak mengganggu kesehatan klien
5)   Tidak mempunyai pengaruh sistemik
6)   Mudah digunakan
7)   Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
8)   Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

h.    Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita) 
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi.

i.     Kontrasepsi vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Indikasi kontrasepsi vasektomi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi :
1)   Infeksi kulit pada daerah operasi
2)   Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
3)   Hidrokel atau varikokel
4)   Hernia inguinalis
5)   Filarisasi(elephantiasis)
6)   Undesensus testikularis
7)   Massa intraskotalis
8)   Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoaglansia

Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur
1.        Umur ibu kurang dari 20 tahun:
a.    Penggunaan prioritas kontrasepsi pil oral.
b.  Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.
c.    Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan.
d.   Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.
2.        Umur ibu antara 20–30 tahun :
a.    Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
b.  Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai spiral sebagai pilihan utama. Pilihan kedua adalah norplant atau pil.
3.        Umur ibu di atas 30 tahun :
a.    Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa merupakan pilihan kedua.
b.  Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi) dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah


 
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar