DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK
Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dan peningkatan produksi pangan akan memengaruhi kualitas hidup manusia. Usaha meningkatkan kualitas hidup manusia makin berat apabila jumlah penduduknya besar. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat upaya untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara. Apabila suatu negara memiliki pendapatan kecil dan jumlah penduduk banyak, pendapatan per kapita akan rendah. Hal itu menunjukkan bahwa taraf kehidupan ekonomi masyarakat rendah.
Berikut
berbagai dampak dari kepadatan penduduk :
1.
Ketersediaan Air Bersih
Air merupakan salah satu sumber daya
alam yang sangat besar manfaatnya bagi manusia. Selain untuk minum, air juga
diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian, badan, dan lingkungan.
Tumbuh-tumbuhan dan hewan ternak juga memerlukan air, begitu pula pemrosesan
barang-barang produksi maupun industri. Meningkatnya jumlah penduduk
menyebabkan peningkatan kebutuhan air. Pada umumnya, kebutuhan air diperkotaan
dipenuhi oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang mengalirkan air sampai ke
rumah-rumah penduduk. Akan tetapi, makin padatnya penduduk menyebabkan daerah
peresapan air hujan makin berkurang. Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa
air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena
itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup
serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi
kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang
meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
Berkurangnya daerah resapan air menyebabkan kekurangan sumber air bersih
terutama pada musim kemarau.
2.
Ketersediaan Pangan
Peningkatan jumlah penduduk
menyebabkan kebutuhan pemukiman dan sarana-sarana umum terus bertambah sehingga
banyak lahan pertanian yang dialih fungsikan, misalnya untuk tempat tinggal,
pembangunan pabrik dan rumah sakit. Akibatnya, produksi pertanian akan menurun
sehingga bahan pangan harus di imp or. Apabila harga bahan pangan impor tidak
terjangkau oleh masyarakat dapat terjadi bencana kelaparan. Untuk memenuhi
kebutuhan primer (termasuk pangan), pemerintah telah menerapkan usaha untuk
melaksanakan swasembada bahan pangan.
Usaha konkret yang telah dilakukan,
yaitu :
a. Ekstensifikasi pertanian dengan cara
membuka lahan baru yang masih memungkinkan.
b. Meningkatkan teknologi pertanian,
perikanan, dan peternakan.
c. Meningkatkan persediaan bahan
makanan.
d. Mengubah sikap dan cara mengonsumsi
makanan, antara lain mengubah agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu
jenis bahan makanan saja.
e. Diversifikasi tanaman dan lahan
pertanian.
3.
Ketersediaan Lahan
Pesatnya pertambahan penduduk
mengakibatkan makin besar kepadatan penduduk. Jumlah penduduk yang bertambah
dengan luas lahan tetap menyebabkan peningkatan kepadatan penduduk. Akibatnya,
makin besar perbandingan antara jumlah penduduk dan luas lahan. Pada akhirnya,
lahan untuk perumahan makin sulit didapat. Itulah sebabnya di kota-kota besar
yang sangat padat penduduknya, kita lihat banyak yang mendirikan bangunan tidak
resmi, bahkan ada pula yang membuat tempat tinggal sementara dari plastik atau
dari karton di pinggir sungai atau di bawah kolong jembatan.
4.
Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan
mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen.
Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan.
Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara)
mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan
industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan
oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran
yang tidak sempurna. Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan
penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu
pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman
pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai
hutankota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
5.
Pencemaran Lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya
untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan
ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan
dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang,
didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai
jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas
seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat
melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya
dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya
menjadi tidak terjamin.
Di daerah yang
padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat
yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan
tanah. Kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor
meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan
penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran
lingkungan dan kerusakan ekosistem.
6.
Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap
Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha
mencerdaskan manusia sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya untuk
menghasilkan barang dan jasa. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan akan
terus meningkat apabila jumlah penduduk usia muda terus bertambah. Kemampuan
menyediakan sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat termasuk pendidikan
makin kecil. Apabila suatu negara tidak mampu mencukupi dan menyediakan sarana
dan prasarana pendidikan, banyak anak yang tidak tertampung di sekolah-sekolah.
Pada gilirannya. lingkar pendidikan sebagian masyarakat tetap rendah. Rendahnya
tingkat pendidikan memengaruhi produktivitas dalam rnenghasilkan barang dan
jasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar